Membaca boleh, Menginspirasi Tulisan boleh, COPY PATE tulisan tanpa menyertai NAMA PENULIS ASLI? Jangan Rendahkan dirimu sendiri dengan menjadi PLAGIAT! Tolong hargai HAK CIPTA dan Karya orang lain. Terima Kasih.

Jumat, 01 Juni 2012

Tentang M(u)ereka



Seperti bayangan; ketika kau berusaha menjauh darinya, dia akan terus mengikuti jejakmu dan ketika kau mendekatinya dia akan menjauh darimu. Apakah ini yang disebut hukum alam? oh ya, ada pertanyaan yang sampai saat ini belum terjawab, ada apa dengan sikapmu?





Semua kacau! Aku tidak paham apa yang terjadi padaku akhir-akhir ini—tak terkecuali dengan sikapmu juga.

Pertama, teman-temanmu itu masih saja tetap menggodaku agar wajahku terlihat merah pedam bila di dekatmu. Aku tidak mengerti apa maksud mereka yang terus menerus menyebutkan namamu di hadapanku, padahal kau sendiri ada disana. Berbagai cara sudah ku lakukan agar mereka bertaubat dari perbuatannya itu, termasuk mengacuhkan mereka.. itupun tidak berhasil. Apa yang mereka mau? Uh. Tapi,ah ya,tetap saja aku tidak bisa mengelak bila aku masih dihantui oleh bayanganmu setiap saat.

Kedua, perempuan itu—yang bisa kutebak masih ada di hatimu—adalah temanku. Yang aku pemasalahkan bukan karena dia temanku saja, entah apa yang dia pikirkan, menjelang class meeting—kegiatan rutin sekolah setiap sebelum berganti semester—ini dia semakin akrab denganku, layaknya teman lama. Tapi faktanya dulu aku tidak seakrab ini dengannya,ya walaupun,dia memang sudah menjadi teman sekelasku selama satu semester ini.

Ahhh. Aku sudah stress dan bahkan sepertinya sudah menjalar ketingkat frustasi. Rasanya otakku ini mau meledak. Tidakkah kau menyadari apa yang sudah kau perbuat padaku?

Oh, Tuhan…. Keadaan yang kau rencanakan ini sangat tepat, tepat sekali sehingga semua terasa—ahh tidak, aku tidak mau menyebutkan ini, ini konyol—jantungku  selalu berdegup dua kali lebih cepat saat bersamanya dan saat itu juga dia membicarakan tentangmu, lagi.

Tentang teman-temanmu itu dan tidak terkecuali kau, perlakuan kalian terhadapku itu sangat aneh. Saat teman-temanmu sedang asiknya menggodaku, kau sendiri yang tepatnya menjadi pusat utamanya hanya diam, seperti menyimpan sesuatu. Dan bila pada waktu yang bersamaan kau dan aku—tanpa sengaja—bertatapan, secepat kilat kau selalu menghindar dan menyembunyikan wajahmu dari semua perhatian penjuru dunia.

Sikap yang seperti tadi itu bukan terlihat pada saat itu saja. Itu dimulai semenjak pertemuan kami, dan juga untuknya

S 





Tidak ada komentar: