Manusia tampan, setengah trendy, dengan muka khas—yang tampak
seperti turis kota yang aku tidak tau dari kota mana datangnya, superrr cuek,
dan tidak pernah sekalipun aku meliahat senyuman simpati melengkung pada garis
bibirnya, sepertimu, selalu saja menarik untuk dipikirkan. Menyebalkan sekali kau ini. Padahal aku
berharap kauakan berakhir layaknya hewan langka yang sebentar lagi punah. Tapi,
apa ini, kamu memilih tetap hidup dan bahkan jumlahmu bertambah. Siapa yang rela
merawatmu hingga terus bertumbuh subur? Tega sekali.
“Aku” itu jawaban yang tepat atas pertanyaan tadi. Memang itu
kenyataannya, aku yang rela merawatmu tanpa imbalan. Mengerti tanpa dimengerti,
merindukan tanpa dirindukan, dan mencintai tanpa dicintai. Apalagi selanjutnya,
mungkin lebih gila. Seperti halnya aku yang sedang memikirkanmu. Mungkin juga
kau tidak melakukan hal yang sama seperti ini.
Bukan tanpa sebab tentunya aku
memikirkanmu. Kamu tau itu. Kami saling tersentuh, siapa yang tidak ingin
memikirkan hal seperti ini? Aku tidak tau apa yang akan kamu rasakan setelah
itu. Tapi aku tidak peduli dengan otak pembisumu itu. Berada pada tempat
pendidikan yang sama denganmu, tidak bisa menutupi kemungkinan akan menemuimu
setiap hari. Walaupun mungkin selama dua belas jam kami akan dibiarkan
berkeliaran dengan terus menjalani peran kami masing-masing; berpura-pura. Dan kenyataannya
pada pernyataan tadi, kami tidak sanggup menjalaninya. Saat kami sudah
memutuskan saling tak memperdulikan, takdir seenaknya mengubah semua keputusan.
Dalam suasana saling mendesak untuk mendapatkan jalan, sikut kami bertabrakan. Menoleh
tak sabar dan terjebak pada pandangan.
Semenjak kejadian itu aku tidak
lagi butuh memikirkanmu setiap saat. Karena aku lebih butuh memandangi setiap
lekuk wajahmu yang tak pernah terlihat senyuman simpati tertuju padaku. Biarkan
saja. Aku hanya sedang berfantasi menuju mimpiku dalam mimpi. Entah sampai
kapan itu berakhir nyata. Dalam peranku saat ini, ya, hanya satu pilihan yang
diharuskan terus berlangsung; menunggu.
S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar