Tidak ada pertemuan yang tidak bermaksud.
Tapi nyatanya, aku tidak tau maksud dari pertemuan yang kompleks ini.
Kemarin itu, perdananya aku bisa 'melihat' kamu. Aku tidak tau sejak kapan kamu berada di dalam lingkaran hidupku. Tiba-tiba saja aku menyadari bahwa anak dari sepertemanan ayahku itu adalah temanmu. Aku juga sebenarnya tidak tau siapa dirimu, namamu, ataupun mengenali wajahmu. Aku baru mulai mengetahui kamu semenjak, hari itu.
Hari dimana para kawan sepermainan mu itu, mengatakan sepotong kata yang tidak kumengerti, "dam.." katanya berulang kali, yang seolah sedang mengolok-olok ku ingin memperkenalkanmu dengan ku —jelas saat itu kami tersipu. Setelah ku pahami apa yang mereka ucapkan.... sepertinya itu, namamu.
Selanjutnya, ku kira rasa tersipu ku muncul hanya sekedar saat godaan
teman-teman kami hari itu saja dan, tidak berlanjut lagi. Kenyataannya, perasaan menggelikan macam apa yang sudah merasuki tubuhku ini? Sepertinya perasaan itu selalu saja muncul ketika sedang melihat atau berpapasan denganmu. Sekarang aku merasa nyaliku ciut untuk sekedar memandang wajahmu. Sekarang aku juga merasa, sudah sering membohongi teman-temanku saat tertawa bersamanya, karena sebenarnya aku bukan tertawa karena leluconnya, tapi karena ada kamu disana. Aku juga merasakan... sepertinya ada perilaku yang aneh pada dirimu dan teman-temanmu, tuan. Tetapi yang jelas, tidak ada pertemuan yang tidak bermaksud.
Hari selanjutnya,
setelah pertemuan perdana :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar